Mitragalaksi.com, Pontianak, Kalbar. Instan Gelar Lokakarya Virtual Menyongsong Pemilu 2024
Pontianak – Institute Kajian Kebangsaan (Instan) akan menyelenggarakan lokakarya virtual dengan tema, Antisipasi Degradasi Semangat Kebangsaan di Pemilu 2024 dan Hambatan Pandemi Covid, Sabtu (7/8/2021) pukul 09.00 WIB.
“Kegiatan ini ditarget dengan peserta 300 orang dari berbagai lapisan masyarakat antaralain tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, pegiat sosial dan kalangan LSM, jurnalis dan aktivis sosial media, pimpinan/pengurus Parpol serta kepala daerah/wakil kepala daerah,” kata Firman, Sekjen Instan kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Untuk peserta, kata Firman, dapat langsung mengikutinya melalui zoom meeting yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan ID 261 239 2441. Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara antaralain Ketua KPU Provinsi Kalbar yang akan membawakan materi terkait efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Pemilu Serentak, upaya pendidikan politik dan kepastian hukum hasil pemilu dalam pencegahan gedradasi nilai-nilai kebangsaan, serta tantangan pelaksanaan Pemilu saat Pandemi Covid-19; refleksi pelaksanaan Pilkada 2020 di Kalbar.
Pemateri kedua, Faisal Reza, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalbar memaparkan materi lokakarya meliputi: implikasi sistem pemilu dan pelaksanaan Pemilu Serentak terhadap potensi pelanggaran dan peluang terjadinya friksi sosial, pemetaan indeks kerawanan pemilu dalam dimensi partisipasi, kontestasi, dan penyelenggaraan di Kalimantan Barat, dan memaksimalkan fungsi pengawasan pemilu di tengah Pandemi Covid-19.
Dijelaskan Firman, lokakarya nantinya akan semakin seru dengan dihadirkannya Irenk Maulana, Praktisi Sosial Politik – lulusan IOWA United States. Ia akan membawakan materi berupa kajian empiris; reaksi publik terhadap pelaksanaan Pilpres, Pilegislatif dan Pilkada di Kalimantan Barat, dan alternatif solusi pendidikan politik yang humanis dan berintegritas.
Ditambahkan Firman, lokakarya ini diharapkan mencapai sasaran dan tujuan dalam menyediakan ruang diskusi lintas stakeholders sebagai upaya pendidikan politik, wahana edukatif dalam menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan kebangsaan dalam iklim demokratis. Selain itu, diharapkan menghasilkan kajian komprehensif yang dapat menjadi pola alternatif pendidikan politik yang memerhatikan kemajukan dan sikap toleransi.
“Lebih luas lagi, lokarya bertujuan menggali informasi untuk memetakan potensi yang dapat merusak tatanan sosial sebagai dampak dari momentum kepemiluan dan menhasilkan rumusan dan saran bagi pemangku kebijakan sebagai upaya peringatan dini,” ujar Firman. ( Agustami )